Sebagai
simbol keistimewaan Yogyakarta, tidak berlebihan jika Keraton Yogyakarta
sebagai pusat detak jantung kebudayaan Jawa. Berdiri dengan megah di jantung kota Yogyakarta, Keraton Yogyakarta
menjadi detak jantung yang memberikan ruh pada kota budaya ini. Keratan
Yogyakarta merupakan bukti bahwa nilai budaya dan tradisi yang masih
dilestarikan akan mampu bersinergi dengan pesatnya laju modernisasi.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat terletak
tepat di jantung kota Yogyakata, melintang di antara dua aliran sungai yaitu
Kali Winongo dan Kali Code. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat berdirinya
istana karena keberadaan dua sungai tersebut bisa menjadi benteng pertahanan
alami. Selain itu bisa Istana pun terlindung dari kemungkinan adanya banjir.
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini dirancang oleh Pangeran Mangkubumi pada
tahun 1775, tidak lama dari hasil Perjanjian Giyanti disepakati.
Hingga kini Keraton Ngayogkarta Hadiningrat
masih ditempati oleh Sri Sultan Hamengkubowono beserta kerabatnya. Begitu
memasuki Istana, Pengunjung akan merasa
perjalanan yang menyenangkan dan sarat dengan ilmu pengetahuan Sejarah.
Kompleks Keraton Yogyakarta terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian yang boleh
dikunjungi pengunjung serta bagian yang tertutup karena menjadi pusat kegiatan
keluarga kerajaan. Beberapa bagian yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung
antara lain Gedhong Jene (tempat untuk menyambut tamu kerajaan), Gedhong
Purworetno (ruang kerja Sultan sebagai Raja Yogyakarta), Bangsal Kencana,
Bangsal Trajumas, serta Kaputren. Meski begitu anda tak perlu khawatir, ada
banyak bagian lain yang bisa anda kunjungi dan abadikan gambarnya
Sebelum berkunjung ke
Keraton Yogyakarta jangan lupa untuk menyiapkan kamera, sebab di dalam area
Keraton Yogyakarta terdapat banyak spot foto bagus yang bisa digunakan untuk
berfoto. Di Keraton Yogyakarta ada banyak tegel kunci yang indah untuk
dijadikan background foto yang instagram-able.
Berhubung ini merupakan tempat tinggal sang raja, maka kamu harus menjaga sikap
dan perilaku saat berkunjung ke Keraton Jogja. Pastikan juga memakai pakaian
sopan.
Selain mengabadikan foto di
spot-spot yang Instagram-ableI ada 5
hal yang dapat kamu lakukan di Keraton Yogyakarta. Diantaranya adalah :
Mengunjungi
Museum Keraton
Kompleks Yogyakarta memiliki
beberapa museum dan ruang penyimpanan benda-benda bersejarah baik benda-benda
milik raja dan keluarganya maupun benda-benda hadiah dari kerabat. Kamu bisa
menyaksikan semuanya dengan cara memasuki ruang satu demi satu ruangan.
Melihat Pertujukan Seni
Di dalam kompleks
Keraton Yogyakarta terdapat sebuah pendopo besar yang bernama Bangsal Sri
Manganti. Setiap harinya di bangsal tersebut dilangsungkan pertunjukan seni
yang bisa kamu tonton secara gratis. Pertunjukan biasanya dilangsungkan mulai pukul
09.00 namun khusus hari Minggu akan dilangsungkan pukul 11.00 WIB.
Berbincang dengan Abdi
Dalem
Ingin tahu lebih
banyak tentang seluk beluk Keraton Yogyakarta? Cobalah untuk mendekati salah
satu abdi dalem yang ada, lantas ajaklah berbincang. Dengan senang hati para
abdi dalem tersebut akan menuturkan kisah-kisah menarik yang terkadang belum
pernah kamu baca dari sumber manapun.
Melihat Jemparingan
Jemparingan berasal
dari bahasa jawa jemparing yang artinya panah, jadi
jemparingan adalah seni memanah. Pada jaman dulu jemparingan adalah kegiatan
memanah yang diikuti oleh para prajurit Keraton Yogyakarta, namun saat ini
jemparingan menjadi ajang perlombaan yang bisa diikuti siapa pun. Yang unik
dari tradisi jemparingan adalah para pemanahnya wajib mengenakan pakaian adat
Jawa, selain itu mereka memanah sambil bersila dan tidak berdiri.
Menyaksikan Upacara
Adat
Sebagai pusat ruh
budaya Jawa, tentu saja Keraton Yogyakarta masih sering mengadakan berbagai
ritual dan upacara adat. Selain memiliki nilai filosofis yang tinggi, rangkaian
upacara adat tersebut sangat menarik untuk diikuti.
Harga Tiket dan Jam Buka Keraton Yogyakarta
·
Wisatawan lokal: Rp 5.000
·
Wisatawan asing: Rp 15.000
·
Jam buka: Senin – Minggu pukul 09.00 – 14.00
WIB